Kamis, 13 November 2008

Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Kapolsek Yang Service Oriented

ABSTRAK

Strategi operasional Polri diarahkan untuk menjadikan Polres sebagai kesatuan operasional dasar dan Polsek sebagai lini terdepan dalam pelayanan langsung kepada masyarakat. Dalam proses pelayanan Polsek kepada masyarakat sangat dipengaruhi oleh peran seorang Kapolsek yang memimpin anggotanya. Masyarakat sebagai konsumen penerima pelayanan dari Polri akan selalu menilai semua tindakan Polri. Disini masyarakat akan menilai peranan kapolsek dalam membawa anggotanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Dari sekian banyak kepemimpinan kapolsek, masyarakat bisa menilai serta mempunyai kriteria kapolsek yang dianggap bisa memberikan pelayanan masyarakat dengan baik.
Berdasar hal di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana persepsi masyarakat tentang sosok kapolsek yang service oriented. Penulis menetapakan judul penelitian ini adalah “Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Kapolsek Yang Service Oriented”. Kota Bandung dipilih sebagai tempat penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa wilayah kota Bandung dihuni oleh penduduk yang cukup heterogen latar belakang etnis, pendidikan, sosial ekonomi dan yang lainnya, sehingga dianggap mewakili persepsi yang ada di masyarakat secara luas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat kota Bandung terhadap kapolsek yang service oriented, dilihat dari aspek primordialnya (agama, jenis kelamin, latar pendidikan Polri, usia, etnis). Dibatasi pada aspek primordial tersebut karena aspek ini yang mudah terlihat dan diketahui oleh masyarakat, sehingga mudah untuk didapatkan keterangan dari masyarakat yang menilai.
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Untuk mencari data penulis menyebarkan kuesioner kepada responden. Responden dipilih dari sebagian populasi warga kota Bandung sebanyak 200 responden dengan menggunakan tekhnik accidental sampling.
Data yang didapat berupa data nominal. Data yang didapat menggambarkan frekuensi persepsi masyarakat pada Kapolsek yang service oriented. Persepsi masyarakat tersebut ditabelsilangkan dengan kategori responden sebagai variabel kontrol.
Hasil perolehan data menggambarkan masyarakat kota Bandung berpersepsi bahwa kapolsek yang service oriented tidak ditentukan oleh agama, jenis kelamin dan etnisnya. Kapolsek yang service oriented berusia 31-40 tahun serta berasal dari lulusan Akpol.

Tidak ada komentar: